https://i62.servimg.com/u/f62/19/17/36/17/oie_an10.gif

Breaking News

Cerita Dewasa Menikmati Tubuh Indah Sekretaris Kantor

CERITA DEWASA - Kisah ini adalah cerita Seks yang tak terduga dengan sekertaris kantorku, dia mempunyai wajah yang cantik dengan body yang sangat seksi. siapapun yang melihatnya pasti ingin bercumbu dengannya. Penasaran kah ? mari kita simak cerita berikut…
Awalnya aku hanya iseng mengobrol mengisi waktu luang di waktu jam istirahat, Namun lama-kelamaan Lina salah satu staf ku yg agak manis malah penasaran dan bertanya lebih jauh tentang orgasme. sebuah misteri yg kelihatannya mudah namun susah diungkapkan.
Memang banyak sekali wanita yg belum sadar akan arti pentingnya sebuah orgasme, bahkan menurut penelitian hanya 30% wanita yg dapat meraih orgasme, banyak hal-hal yg mempengaruhi wanita dalam meraih orgasme, baik dari faktor si wanitanya ataupun dari faktor prianya atau bahkan dari suasana, perasaan, dll. Termasuk Lina salah satu staf ku ini, selama menikah 2 tahun lalu, dia belum tahu apa itu orgasme, yg dia tahu hanya rasa enak saat penis suaminya memasuki kewanitaannya, Dan berakhir saat penis suaminya menyemprotkan cairan hangat kedalam kewanitaannya.

Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar ceritanya, lalu aku korek lebih jauh tentang perasaan, foreplay, gaya, waktu, dan lain-lain tentang hubungannya dgn suaminya, dgn malu-malu Lina pun menceritakan dgn jujur bahwa selama ini memang dia sendiri penasaran dgn apa yg namanya orgasme namun dia tak tahu harus bagaimana, yg jelas saat berhubungan dgn suaminya dia cukup foreplay, bahkan suaminya senang mengoral kewanitaannya sampai banjir, dan selama penis suaminya masuk sama sekali tidak ada rasa sakit, yg ada hanya enak saja namun tidak bertepi, rasanya menggantung tidak ada ujung, dan tahu-tahu sudah berakhir dgn keluarnya sperma suaminya ke dalam kewanitaannya.
“Kira-kira berapa lama penis suami kamu bertahan dalam kewanitaan kamu?” tanyaku.
“Mungkin sekitar 10 menit” jawabnya pasti.
“Gaya apa yg dipakai suami kamu?”
“Macam-macam, Pak, malah sampai menungging segala”
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya yg polos.
“Kira-kira berapa besar penis suami kamu?”
“Berapa ya?, saya tidak tahu Pak!” jawabnya bingung.
Akupun jadi bingung dgn jawabannya, tapi aku ada tidak kekurangan akal.
“Waktu kamu genggam punya suami kamu pakai tangan, masih ada lebihnya tidak?”
Lina diam sejenak, mungkin sedang mengingat-ingat.
“Kayanya masih ada lebih, pas kepalanya, Pak!”
Aku tak dapat menahan senyumku.
“Maksud kamu, ‘helm’nya masih nongol?”
“Ya!” Lina pun tersenyum juga.
Aku suruh tangannya menggenggam, aku pandangi secara seksama tangannya yg sedang mengepal, yg berada dalam genggamanku, sungguh halus sekali, Namun aku sadar bahwa aku ditempat umum.
“Aku perkirakan penis suami kamu berukuran 10-14 cm, berarti masih normal, Wat !!!!!”
“Bagaimana dgn kekerasannya?” tanyaku lagi.
“Keras sekali, Pak, seperti batu!”
Aku diam sejenak mencoba berfikir tentang penghambatnya meraih orgasme, sebab dari pembicaraan tadi sepertinya tidak ada masalah dalam kehidupan seksnya, tapi kenapa Lina tidak bisa meraih orgasmenya?
“Kok diam Pak?”
“Aku lagi mikir penyebabnya.”
“Apa mungkin masalah lamanya, Pak? Sebab sepertinya saya sedikit lagi mau mencapai ujung rasa enak, tapi suami saya keburu keluar” terangnya.
Aku diam sejenak, mencoba mencerna kata-katanya, tapi tak lama Lina sendiri membantahnya.
“Tapi, tidak mungkin kali, Pak, sebab biarpun kadang lebih lama dari sepuluh menit, tapi tetap saya merasa hampir di ujung terus, tanpa pernah terselesaikan.”
Aku sedikit mengerti maksudnya,
“Maksud kamu, kalau 10 menit kamu maunya semenit lagi? Namun kalau 12 menit atau 15 menit pun kamu maunya tetap semenit lagi?” tanyaku.
“Ya, betul, kenapa ya Pak?”
Aku kini mulai mengerti posisi sebenarnya, kemungkinan besar ada titik dalam vaginanya yg belum tersentuh secara maksimal, Itu kesimpulan sementara, Namun aku belum sempat mengucapkan apa-apa, keburu jam istirahat kerja habis.
“Ya udah Wat, nanti kita terusin via SMS, oke?”
“Oke deh!” sahutnya riang sambil meninggalkan aku.
Di meja kerjaku, aku kembali memikirkan benar-benar masalah yg Lina hadapi, sebenarnya ada niat untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, karena setelah aku pikir-pikir Lina punya kelebihan di Buah dada dan pantatnya yg besar juga kulitnya yg bersih dgn bulu-bulu halus, Namun Lina akrab dgn istriku, dan aku sendiri kenal sudah lama dgnnya dan suaminya, ini yg jadi masalah, Lama aku berfikir, akhirnya aku putuskan untuk mencoba menolongnya semampuku tanpa mengharapkan apapun darinya, Aku yakin aku bisa membantunya berbekal pada pengalamanku selama ini.
Aku kirim SMS kepadanya, ” Wat ,,, Sepertinya masalah kamu agak kompleks, Kalau sempat, bisa tidak nanti pulang kerja kita cari tempat yg enak utk mengobrol?”
5 menit aku tunggu belum ada jawaban juga, Aku jadi tegang sendiri, jangan-jangan dia marah, karena aku dianggap kurang ajar, Tapi untunglah tak lama HPku bergetar 2x pertanda SMS masuk, Aku langsung lihat pengirimnya Lina, aku baca isinya.
“Boleh, tapi jangan di tempat sepi ya.., kata nenek itu berbahaya”
Aku tersenyum membaca balasannya yg sedikit bergurau, lalu aku balas kembali,
“Wat, jangan salah tangkap ajakanku ya.. aku cuma tidak enak saja kalau kita terlalu mencolok, karena kamu istri orang & aku suami orang juga”
Singkat kata Pukul 5 sore kami janjian ketemu di sebuah rumah makan yg nyaman di daerah Surabaya , Suasana rumah makan yg agak temaram menambah rileks obrolan kami, Sambil makan kami melanjutkan obrolan kami yg tadi siang, Aku utarakan kesimpulan sementaraku bahwa ada kurang sentuhan di area vaginanya, aku sarankan agar nanti malam mencari titik tersebut dan jika sudah ketemu aku suruh Lina meminta kepada suaminya untuk menekan lebih kuat saat hubungan intim, Lina mengangguk mengerti.
“Menurut Bapak, apakah body saya cukup bagus?”
Tiba-tiba saja Lina bertanya seperti itu. Aku kaget mendengarnya, berarti kemungkinan Lina kurang percaya diri dgn tubuhnya, dan menurut yg aku tahu ini sangat berbahaya untuk meraih orgasme.
“Wat, dalam sebuah hubungan intim, Jangan merasa body kamu jelek atau vagina kamu tidak wangi atau buah dada kamu jelek atau apa saja yg menurut kamu negatif, itu faktor yg sangat penting dalam meraih orgasme, Ingat Wat’,,, kalau tubuh kamu tidak bagus kan tidak mungkin suami kamu mau mencumbu kamu, dan mau berhubungan dgn kamu!”
“Justru kamu harus berfikir bahwa wajah dan tubuh kamu sangat bagus, buktinya suami kamu minta melulu, kan?”
“Tapi, saya tidak nyaman dgn perut saya yg tidak ramping”
“Waatt, yg lebih gendut dari kamu banyak, ingat itu, lagian menurutku perut kamu tidak terlalu gendut, Biasa saja!” jawabku tegas.
“Pokoknya malam ini, kamu coba untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri kamu, dan saat ada sentuhan nikmat yg kamu bilang tidak berujung, suruh suami kamu menekannya lebih kuat, itu saja dulu, besok aku tunggu kabarnya!”

Aku jadi terkesan menyuruh, mungkin karena dikantor Lina bawahanku, sehingga menjadi kebiasaan. Karena waktu sudah menunjukan jam 19.00 kami pun pulang ke rumah masing-masing, aku antar Lina sampai tempat dia biasa menunggu angkot.

Keesokan paginya, Aku baru saja ngopi dan HP baru aku aktifkan, Sudah ada pesan dari Lina, bunyinya singkat, “Belum berhasil, Pak!”.
Aku lihat dikirim jam 23.10 malam, berarti kemungkinan Lina mengirimnya saat baru selesai berhubungan dgn suaminya.
Sampai dikantor aku baru membalas SMSnya.
“Memang kenapa?”
Tak lama Lina pun membalasnya.
“Tidak tahu kenapa, apa nanti sore kita bisa ketemu lagi, Pak?, saya merasa nyaman mengobrol dgn Bapak.”
Aku berfikir tentang arti pesannya, Apakah dia mengajakku selingkuh? Atau hanya perasaanku saja? Atau memang dia hanya ingin mengobrol saja? Sebagai lelaki jelas aku tidak mungkin menampiknya, Sorenya kami janjian di tempat yg kemaren, dan ungkapan Lina yg jujur sangat mengagetkanku.
“Pak, terus terang, keinginan saya untuk meriah orgasme jadi tambah kuat, tapi herannya malah saya inginnya dari Bapak, Entahlah saya yakin sekali saya bisa meraihnya bersama Bapak”
Jantungku terasa berhenti berdetak mendengarnya, belum selesai aku menenangkan pikiranku, Lina kembali melanjutkan pembicaraannya. Cerita Seks dengan Sekretaris Sange
“Tapi bukan berarti saya ingin berhubungan dgn Bapak lho, saya hanya ingin tahu kenapa perasaan saya begini?”
Aku hanya diam, namun aku mengambil kesimpulan dalam hati bahwa kemungkinan Lina terkesan dgn aku karena aku atasannya, bisa saja dia tanpa sadar kagum dgn cara kerjaku, atau apalah yg berhubungan dgn pekerjaan, Karena kalau secara fisik tidak mungkin, jauh lebih ganteng dan atletis suaminya dari pada aku.
Namun hal ini tidak aku ungkapkan kepadanya.
Suasana hening diantara kami beberapa saat, tapi tiba-tiba saja tangan Lina meraih tanganku,
“Pak.” Hanya itu yg keluar dari mulutnya
Tatapan mata kami beradu, Aku melihat ada gairah disana, Aku balas meremas jarinya, Sentuhan halus kulitnya terasa menimbulkan percik-percik gairah di antara kami, Akhirnya aku beranikan diri untuk mengajaknya,
“Wat, Bagaimana kalau kita diskusi langsung dgn praktek untuk meraih orgasme kamu?” suaraku terasa agak bergetar, mungkin agak canggung.
“Terserah Bapak deh” jawabnya manja sambil mencubit tanganku.
Pucuk dicinta ulampun tiba, aku segera membayar makanan kami dan langsung menuju hotel, sepanjang jalan ke hotel, jari-jari kami saling bertaut mengantarkan kehangatan ke jiwa kami, Dan setelah sampai di kamar hotel yg asri, Kami langsung mulai.. Meskipun awalnya agak canggung, Namun akhirnya kami dapat menikmati semuanya,
Masih dalam keadaan berpakaian, aku memeluk tubuh Lina yg padat, bibir kami saling melumat lembut, kadang lidah kami saling kait dan saling dorong, sehingga gairah di dada kami semakin memuncak, Satu per satu pakaian kami bertebaran dilantai, seiring dgn nafsu kami yg semakin menggebu, Kini Seluruh organ tubuhku bekerja untuk memenuhi hasrat Lina, aku rebahkan tubuh mulusnya di ranjang, sungguh pemandangan yg indah dan mendebarkan, dgn kulit tubuh yg putih bersih kontras dgn bulu-bulu halus dipermukaan kulitnya apalagi di kemaluannya yg begitu lebat menghitam. Aku langsung mengelus buah dadanya yg padat dgn lembut, sementara mulut dan lidahku menciumi dan menjilati centi demi centi tubuhnya tanpa terleLina,
“Tubuh kamu bagus sekali, Wat !!!!!!!” Aku mencoba memberinya rasa percaya diri.
Sementara Jilatanku sudah sampai pada vaginanya, aku sibakkan bulunya dgn lidahku, aku emut lembut klitorisnya, kadang lidahku menusuk langsung vaginanya, Jari-jariku ikut membantu memberi kenikmatan dgn memilin-milin puting buah dadanya yg semakin mencuat, Sehingga membuat Lina mengerang dalam nikmat, Sementara Lina pun tidak tinggal diam, dia balas mengelus dadaku, kadang ujung dadaku di pilinnya, Tangan yg satunya lagi meremas-remas dan mengocok senjataku sehingga semakin meregang kaku dalam genggamannya, yg aku yakin berdasarkan ceritanya pasti punyaku lebih besar dari pada punya suaminya, Gairah yg memuncah didadaku membuat aku lupa bahwa aku punya tugas untuk mengantarnya meraih orgasme.
Tubuh kami berguling-guling dikasur saling memberikan rangsangan dan kenikmatan, hingga akhirnya Lina sendiri yg tidak tahan dan mengambil inisiatif, dia langsung mengangkangi tubuhku, dan langsung memegang senjataku untuk dibimbing kedalam liang surganya, Perlahan, centi demi centi, senjataku memenuhi rongga vaginanya berbarengan dgn rasa nikmat dan hangat disenjataku, Cengkraman vaginanya yg begitu kuat terasa mengurut senjataku, Dewi terus menggoygkan pantatnya yg bulat padat, Tanganku memilin kedua putingnya, butir-butir keringat mulai membasahi tubuh kami berdua, tak lama Lina berteriak histeris dan menggigit pundakku, tubuhnya mengejang kaku, dan wajahnya agak memerah melepas orgasmenya,
Aku berhasil mengantarnya meraih orgasme, Tubuhnya diam sejenak diatas tubuhku.
“Terima kasih, Pak” ia mencium keningku.
“Saya masih mau lagi” ucapnya serak.

Sungguh diluar dugaan, mungkin karena baru kali ini dia meraih orgasme, Lina begitu liar, hanya beberapa detik, tubuhnya mulai bergoyg diatas tubuhku, Dan anehnya lagi, Hampir disetiap gaya Lina bisa meraih orgasmenya begitu cepat, Mungkin ada 6 kali dia sudah orgasme tapi dia belum puas juga, sementara aku sendiri bersusah payah menahan orgasme ku, Aku benar-benar ingin memuaskan dahaganya, Apalagi saat gaya doggy, sambil meremas buah pantatnya yg bulat, aku benar-benar tak kuat lagi menahan semprotan dalam spermaku, sentuhan buah pantatnya di pangkal senjataku menambah sensasi tersendiri.
“Wattt, aku mau keluar, di dalam atau di luar?” sambil aku mempercepat kocokanku.
“Di dalam aja Pak, cepat sodok yg kuat!” erangnya.
Akhirnya Seluruh tubuhku bagai tersetrum nikmat, aku melepas orgasmeku, menyemburkan cairan hangat ke dalam kemaluan Lina yg telah basah berbarengan dgn kedutan-kedutan kecil hangat dari dalam liang vagina Lina.
Yah, kami orgasme berbarengan, Sungguh nikmat sekali.
Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, namun Lina kelihatannya belum puas juga, aku sampai bingung sendiri, biasanya istriku sekali orgasme tidak bisa lagi orgasme, Namun memang pernah aku baca ada wanita yg seperti Lina.
Akhirnya waktu jualah yg harus memisahkan kami, kembali ke kehidupan nyata, Aku dgn istriku dan Lina dgn suaminya, Namun sejak saat itu hubungan kami semakin hangat membara, Ada satu kelebihan Lina yg tidak bisa aku lupakan, Vaginanya sangat mencengkram meskipun sudah puluhan kali kami berhubungan, Pernah aku Tanya katanya dia sering minum jamu, Dan Lina sendiri pun jelas sangat membutuhkan orgasme dariku, Karena terakhir cerita dia belum bisa meraih dgn suaminya, entahlah sampai kapan..TAMAT
Itulah Cerita Sex dengan Sekretaris Kantor yang Seksi semoga dengan adanya kisah ini bisa membuat kalian semua semakin joss untuk berhubungan dengan pasangan anda.